Rabu, 01 Juni 2011

Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional

Teori pertumbuhan ekonomi regional merupakan bagian penting dalam analisa ekonomi regional. Alasannya jelas karena pertumbuhan merupakan salah satu unsur utama dalam pembangunan ekonomi regional dan mempunyai implikasi kebijakan yang cukup luas. Sasaran utama analisa pertumbuhan ekonomi regional ini adalah untuk menjelaskan mengapa suatu daerah dapat tumbuh cepat dan ada pula yang tumbuh lambat. Disamping itu, analisa pertumbuhan ekonomi regional ini juga dapat menjelaskan mengapa terjadi ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah. Teori pertumbuhan ekonomi regional ini memasukkan unsur lokasi dan wilayah secara eksplisit (Sjafrizal, 2008).
            Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa di produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sadono Sukino, 1994). Kemudian Lincolin Arsyad (1993) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestic Product/Gross National Product (GDP/GNP) tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.
            Prof. Simon Kuznets dalam M. L. Jhingan, 2000, dalam kuliahnya pada peringatan nobel mendefenisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya. Sedangkan menurut Robinson Tarigan (2005) pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added Value) yang terjadi.

Tidak ada komentar: