Perhatikan garam
, yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah, jika dalam larutan terdapat campuran asam asetat,
dan natrium asetat
maka kedua-duanya menghasilkan ion asetat
,












Asam asetat adalah asam lemah yang hanya sedikit terurai menjadi ion, dan dalam larutan terdapat kesetimbangan antara molekul
dengan
.


Garam
adalah elektrolit kuat, terurai sempurna menjadi
dan
. Dalam penambahan ion
dalam larutan yang berasal dari
maka,sesuai dengan asas Le-Chatelier reaksi kesetimbangan
akan bergeser ke kiri. Oleh karena itu dalam larutan terdapat ion yang sejenis yaitu
yang berasal dari
dan
, pengahruh pergeseran kesetimbangan semacam ini disebut pengaruh ion sejenis atau pengaruh ion senama.









Perhatikan suatu larutan yang merupakan campuran dari asam lemah, HA dan garamnya, BA.
- log (H
) = - log K
- log 



- log (H
) = - log K
+ log 



|
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan Henderson - Hasselbalch.
Persamaan ini dinyatakan sebagai :
|
Contoh :
1. Hitung pH larutan yang mengandung HOCI 0,25 M dan NaCI pK
HOCI = 7,50

Jawab ;
pH = K
+ log 


= 7,50 + log 

= 7,5 + 3,0
= 7,5 + 0,48 = 7,98
O. SKALA pH, pOH, pK
Untuk mempermudah konsentrasi ion H
dinyatakan dengan pH,. Konsep pH ini diperkenalkan oleh ahli kimia Denmark , Sorensen pada tahun 1909. Huruf p ini berasal dari istilah Potenz (Jerman), puissance (Prancis), power (Inggris). Hubungan antara (H
) dan pH adalah :


pH = - log (H
) = log
; atau (H
) = 10




Pengertian p diperluas, mencakup
pOH = - log (OH
)

pK = - log K (K
, K
, dsb)


pH + pOH = pK
= 14

Definisi pH
Definisi modern dari pH dikdasarkan atas pengukuran Daya Gerak Listrik (DGL) suatu sel Galvani/Volta, yang nterdiri dari sebuah elektroda indicator (elektroda kaca) dengan elektroda pembanding.
Misal X dan S adalah dua larutan berturut-turut larutan yang tidak diketahui pH-nya dan larutan pH-nya diketahui. Jika E
adalah DGL sel, dengan larutan standard yang kegaktifan ion H
, a
(S) dan a
(X) adalah keaktifan ion H
dari larutan yang tidak diketahui pH-nya, maka





E
- E
=
ln (a
(S)) -
ln (a
(X))






Pada temperatur 298,15 K (25
C),

E
- E
= 0,059 log (a
- (S)) - (a
+ (X))




= 0,059 (pH
- pH
)


![]() |


atau pada temperatur T (K)
![]() |


Tabel O.1
Hubungan antara pH dan pOH pada 25ºC
pH | (H ![]() | (OH ![]() | POH |
![]() | 0,0 | ||
13,0 | 10 ![]() | 10 ![]() | 1,0 |
12,0 | 2,0 | ||
11,0 | 10 ![]() | 10 ![]() | 3,0 (OH ![]() ![]() |
Basa | |||
![]() | |||
10,0 | 4,0 | ||
9,0 | 10 ![]() | 10 ![]() | 5,0 |
![]() | 6,0 | ||
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | 10 ![]() | 10 ![]() | 7,0 (H ![]() ![]() |
![]() | 8,0 | ||
5,0 | 10 ![]() | 10 ![]() | 9,0 |
4,0 | 10,0 | ||
Asam 3,0 | 10 ![]() | 10 ![]() | 11,0 (H ![]() ![]() |
![]() | 12,0 | ||
1,0 | 10 ![]() | 10 ![]() | 13,0 |
0,0 | 14,.0 | ||
-1,0 | 10 | 10 ![]() | 15,0 |
Tabel O.2
pH Beberapa Larutan
Larutan | PH |
HCI 1 M | 0 |
Asam baterai (asam aki) | 0,5 |
Cairan dalam perut | 1,0 – 3,0 |
Jus jeruk sitrun | 2,2 – 2,4 |
Cuka | 2,4 – 3,4 |
Anggur | 2,8 – 3,8 |
Jus tomat | 4,0 – 4,4 |
P. HASIL KALI ION UNTUK AIR (K
)

Pada pengukuran daya hantar air murni, jarum alat daya hantar tidak menunjukkan angka nol. Hal ini menunjukkan bahwa air mengalami ionisasi-sendiri.





Dengan menuliskan ion hidrogen dengan H
, penguraian dapat ditulis,




KC = 

Oleh karena sangat sedikit molekul air yang mengion, konsentrasi air tidak berubah. Oleh karena itu,
KC (H2O) = (H
) (OH
)


KW = (H
) (OH
)


KW disebut tetapan hasil kali ion atau tetapan air, yaitu hasil kali konsentrasi molar pada temperatur tertentu.
Adapun dua cara untuk menentukan KW air,
(a) Air terurai sesuai dengan persamaan reaksi. Pada suhu 25º C.
KC =
= 1,8 x 10-16

KC (H2O) = (H
) (OH
) = KW


Untuk larutan encer (H2O) adalah tetap.
K (H2O) = 

KW (H+) (OH
) = K (H2O)

= 1,8 x 10-16 x 55,5
= 1,0 x 10-4
(b) Dari data daya hantar. Pada 25OC diperoleh secvara experimen,diperoleh daya hantar jenis air 5,5 xs 10-8 S cm-1


= 9,9 x 10-7 S cm2 mol-1
(V =
=
)


Menurut hukum Kohlrausch,



= 349,8 + 198,0
= 547,8 S cm2 mol-1
α =
= 


= 1,81 x 10-9
Pada suhu 25º C berat jenis air, 0,997 g L-1
Konsentrasi air = 

= 5,53 x 10-2 mol L-1

(H+) = (OH- ) α x c
= 1,81 x 10-9 x 5,53 x 10-2
= 1,0 x 10-7
Kw = (H+) (OH- ) = 1,0 x 10-14
KW dan Suhu
Dissosiasi air adalah proses endoterm. Oleh karena itu derajat ionisasi air akan bertambah besar jika suhu dinaikan. Harga KW dapat dilihat pada tabel.
Tabel P.1
KW dan Suhu
Suhu | KW |
0 | 0,114 x 10-14 |
10 | 0,292 x 10-14 |
20 | 0,681 x 10-14 |
25 | 1,01 x 10-14 |
30 | 1,47 x 10-14 |
40 | 2,92 x 10-14 |
50 | 5,47 x 10-14 |
60 | 9,61 x 10-14 |
Q. ASAM LEMAH DAN BASA KUAT
Misalnya 50 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M.
(Ka = 1,75 x 10-5 , pKa = 4,74)
Titik awal
( H+) = (Ka Ca)1/2
( H+) = (1,75 x 10-5 x 10-1)1/2
pH = 2,88
![]() |
pH
mL NaOH 0,1 M
Gambar Q.1 Kurva Titrasi HCI 0,1 M dengan NaOH 0,1 M
Daerah antara
a) 50 mL CH3COOH 0,1 M + 10 mL NaOH 0,1 M
Diperoleh kelebihan asam asetat dengan garamnya
pH = pKa + log 

Asam yang berlebih
50 x 0,1 - 10 x 0,1 = 4 milimol
(H+) = 4/60
Konsenjtrasi garam
M

pH = pKa + log 

= pKa + log1/4
= 4,76 - log1/4
= 4,16
b) 50 mL CH3COOH 0,1 M + 25 mL NaOH 0,1 M
jumlah asam yang tinggal
50 x 0,1 - 25 x 0,1 = 2,5 milimol
Jumlah garam 2,5 milimol
pH = pKa + log 

pH = pKa = 4,76
Setelah 50% asam dinetralkan
pH = pKa
c) Setelah titk ekivalensi
Dalam hal ini tidak terjadi hidrolisis sehingga perhitungan pH seperti pada perhitungan untuk HCI.
Dengan cara tersebut di atas akan diperoleh tabel di bawah ini.
Tabel
Perubahan pH pada titrasi 50 mL HOAc 0,1 M dan NaOH 0,1 M
![]() |

0,00 2,88
10,00 4,16
25,00 4,76
40,00 5,36
49,00 6,45
49,90 7,45
50,00 8,68
50,10 10,00
51,00 11,00
60,00 11,96
75,00 12,30

R. HASIL KALI KELARUTAN
Kelarutan suatu zat adalah jumlah z at yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu “Jumlah” zat dapat dinyatakan dalam mol atau gram.
S. KURVA TITRASI
Jika suatu asam atau basa dititrasi, setiap penambahan pereaksi akan mengakibatkan perubahan pH. Grafik yang diperoleh dengan mengalurkan pH terhadap volume pereaksi yang ditambahkan disebut kurva titrasi.
1. titik awal, sebelum penambahan basa
2. daerah antara (sebelum titik ekivalensi), larutan menmgandung garam dan asam yang berlebih.
3. Titik ekivalensi, larutan menmgandung garam.
4. Setelah titik ekivalensi, larutan mengandung garam dan basa berlebih.
Titrasi Asam kuat dengan Basa Kuat
Perhitungan dalam keempat tahapan sebagai berikui :
1. Pada awal titrasi, pH larutan, ditentukan oleh konsentrasi asam,
(H+) = Ca
2. Pada tahap sebelum titik ekivalensi,
(H+) = 

Va = volume asam, Vb = volume basa,
Ma = kemolaran asam Mb = kemolaran basa
3. Pada titik ekivalensi, asam dinetralkan oleh basa.
Vb (ekiv) = Va Ma / Mb
(H+) = (OH
)

(H+) = 

4. Setelah titik ekivalensi, pH ditentukan oleh konsentrasi OH
berlebih.

(OH
) = 


misalnya titrasi 50 mL HCl 0,1000 M NaOH 0,1000 M.
pada titik awal,
[H+] = 10-1
pH = 1
- Daerah sebelum titik ekivalensi :
a) Penambahan 1,00mL,
[H+] = 

=0,096M
pH = -log 0,096 = 1,02
b) Penambahan 10 mL NaOH 0,1000 M
[H+] = 

=0,0666 M
pH = -log 0,0666 = 1,18
c) Penambahan 20 mL NaOH 0,1000 M
[H+] = 

=0,0428 M
pH = -log 0,0428 = 1,37
d) Penambahan 30 mL NaOH 0,1000 M
[H+] = 

=0,0250 M
pH = -log 0,0250 = 1,60
e) Penambahan 45 mL NaOH 0,1000 M
[H+] = 

=0,0053 M
pH = -log 0,0053 = 2,28
- titik ekivalensi :
F)Penambahan 50 mL NaOH 0,1000 M
[H+] = 1,00 x 10-14 = 1,00 x 10-7 M
pH = -log 1,00 x 10-7 = 7
- Setelah titik ekivalensi :
g) Penambahan 51,00 mL NaOH 0,1000 M
[H+] = 

=0,0009 M
POH =-log 0,0009 =3,00
pH = 14 - 3 =11
h) Penambahan 55,00 mL NaOH 0,1000 M
[H+] = 

=0,0048 M
POH =-log 0,0048 =2,32
pH = 14 – 2,32 =16,68
Dengan cara tersebut di atas dapat diperoleh datayang dicantumkan dalam table S.1 jika pH dialurkan terhadap volume NaOH diperoleh kurva titrasi (lihat gambar.
Tabel S.1
Titrasi asam kuat dan basa lemah dengan NaOH.
(50,00mL asam 0,100 M dan NaOH 0,1000 M)
NaOH.(mL) | pH (HCl) | pH(CH3COOH) |
0,00 | 1,00 | 2,87 |
1,00 | 1,02 | 3,18 |
5,00 | 1,09 | 3,80 |
10,00 | 1,18 | 4,14 |
20,00 | 1,37 | 4,57 |
30,00 | 1,60 | 4,92 |
40,00 | 1,95 | 5,35 |
45,00 | 2,28 | 5,70 |
49,00 | 3,00 | 6,43 |
49,90 | 4,00 | 7,44 |
50,00 | 7,00 | 8,72 |
50,10 | 10,00 | 10,00 |
51,00 | 11,00 | 11,00 |
55,00 | 11,68 | 11,68 |
60,00 | 11,96 | 11,96 |
70,00 | 12,22 | 12,22 |
Gambar S.1 Kurva Titrasi 50,00 mL asam 0,10000 M dengan NaOH 0,10000 M

![]() |
12

8

6

2
![]() |
0 20 40 60 80
VNaOH mL
T. REAKSI ASAM BASA
- Reaksi Asam Kuat dan Basa Kuat
Reaksi ini biasanya dinyatakan dengan
H+ (aq) + OH- (aq) H2O (I)
Reaksi di bawah sangat penting yang menunjukkan bagaimana antacids menetralkan asam dalam perut.




2. Reaksi Asam Lemah dan Basa Kuat
Oleh karena asam lemah hanya sedikit megingat, seperti halnya asamasetat, maka reaksi yangterjadi dapat ditulis,


Oleh karena CH3COO- (aq) adalah basa konjugasi dari asam lemah, maka dapat bereaksi dengan air,
CH3COO- (aq) + OH- (/)
CH3COOH (aq) + OH- (aq)

- Reaksi Asam kuat dan Basa Lemah
Asam kuat (HNO3) dapat bereaksi degan ammonia (NH3).
H+(aq) + H3(aq)
NH3(aq) + NH
(aq)


Oleh karena NH
adalah asam konjugasi dari basa lemah, NH3,maka NH
dapat bereaksi dengan air,


NH
(aq) + H2O (/)
NH3(aq) + H3O(aq)


- Reaksi Asam Lemah dan Basa Lemah
CH3COOH (aq) + NH3(aq)
CH3COO- (aq) + NH
(aq)


Kedua ion, CH3COO- dan NH
dapat bereaksi dengan air,

CH3COO- (aq) + H2O (/)
CH3COOH (aq) + OH- (aq)

NH
(aq) + H2O (/)
NH3(aq) + H3O+(aq)


- Oksida Asam. Basa dan Amfoter
Oksida Asam :
SO3 (g) + H2O (/)
H2SO3(aq)

Oksida Basa :
BaO (s) + H2O (/)
Ba(OH)2 (aq)

- Oksida Asam, Basa dan Amfoter
Oksida Asam :
SO3 (g) + H2O (/)
H2SO3(aq)

CO2(g) + 2 NaOH (aq)
Na2CO3 (aq) + H2O (/)

Oksida Basa :
BaO (s) + H2O (/)
Ba(OH)2 (aq)

BaO (s) + HNO3(aq)
Ba(NO3)2(aq) + H2O (/)

Oksida Amofer :
Al2O3 (s) + 6 HCl (aq)
2 AlCl (aq) + 3 H2O (/)

Al2O3 (s) + 2 NaOH(aq) + 3 H2O (/)
2 NaAl(OH)4(s)

- Hidrosida Amfoter :
Al(OH) 3(s) + 3 H+ (aq)
Al3+ (aq) + 3 H2O (/)

Al(OH) 3(s) + OH- (aq)
Al (OH)
(aq)


Tabel T.1
Reaksi Asam – basa dalam Larutan air
Macam Reaksi | Asam1 + | Basa2 | Basa1 | Asam2 |
1.Ionisasi | H2O HCl H2O | H2O H2O NH3 | ![]() ![]() ![]() | H3O+ H3O+ NH ![]() |
2. Penetralan | H3O+ CH3COOH CH3COOH | NH3 | ![]() ![]() ![]() | H2O H2O NH ![]() |
3. Hidrolisis | H2O NH ![]() Mg(H2O) ![]() | CH3COO- H2O H2O | ![]() ![]() ![]() | CH3COOH H3O+ H3O+ |
4. Dekomposisi ion komplek | 2 H3O+ 6H3O+ | Ag (NH) ![]() Sn S ![]() | ![]() ![]() | 2 NH ![]() H2O + c |
5. Pelarutan garam dalam asam | 2 H3O+ H3O+ | ZnO(s) Ag2CrO4(s) | ![]() ![]() | H2O + H2O H2O + Zn2+ |
6. Pergeseran asam lemah dan basa | HSO ![]() NH ![]() | CN- | ![]() ![]() ![]() | HCN H2O |
7. Oksida Logam dan Air | H2O | Ca2+ | ![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar