Dalam mempelajari perubahan sosial, kita akan menemukan perbincangan mengenai faktor-faktor yang menimbulkan perubahan sosial; agen perubahan sosial (agents of social change) itu; berapa lama perubahan sosial itu terjadi (durasi sebuah perubahan sosial); juga dampak dari perubahan sosial itu.
Saat ini ditengah-tengah masyarakat kita sedang berlangsung perubahan sosial. Sebelum reformasi pun sebenarnya sudah terjadi perubahan sosial, meskipun amat berangsur-angsur. Ada beberapa teori yang menyebutkan tentang sebab-sebab terjadinya perubahan sosial, diantaranya adalah :
- Masyarakat berubah karena ideas: pandangan hidup, pandangan dunia, dan nilai-nilai. Menurut penganut pendapat ini, penyebab utama perubahan adalah ideas. Max Weber adalah salah satu penganut pendapat serupa. Dalam The Sociology of Religion dan The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, Weber banyak menekankan betapa berpengaruhnya ide terhadap suatu masyarakat. Sejumlah peneliti Max Weber juga mengatakan bahwa tesis utama dari Weberianisme adalah pengakuan terhadap peranan besar ideologi sebagai variabel independen bagi perkembangan masyarakat.[1]
- Yang mempengaruhi terjadinya perubahan dalam sejarah adalah great inddividuals (tokoh-tokoh besar) yang sering pula disebut heroes (para pahlawan). Salah satu pengikut teori ini adalah Thomas Carlyle (1795 – 1881). Carlyle menulis buku yang berjudul On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History (Para Pahlawan, Pemujaan-Pahlawan, dan Kepahlawanan dalam sejarah). Carlyle pernah mengatakan ”Sejarah dunia .... adalah biografi orang-orang besar ...”. Oleh sebab itu, menurut pemikir-pemikir semacam Carlyle, perubahan sosial terjadi karena munculnya seorang tokoh atau pahlawan yang dapat menarik simpati para pengikutnya yang setia. Kemudian bersama-sama dengan para simpatisan mengubah masyarakat. Inilah yang oleh para sosiolog dinamakan dengan great individuals as historical force[2].
- Perubahan sosial bisa terjadi karena munculnya sosial movement (gerakan sosial Lembaga Swadaya Masyarakat/ LSM, walaupun kecil termasuk gerakan sosial. Berbagai LSM di luar negeri telah terbukti dapat menimbulkan perubahan sosial. Yayasan juga dapat berfungsi sebagai organisasi gerakan sosial.[3]
Teknologi Informasi telah menjadikan ide-ide yang dimunculkan oleh orang-orang dapat diakses tidak hanya dibatasi oleh waktu dan tempat. Begitu juga dengan tokoh-tokoh publik yang dijadikan top figur di suatu negara, dengan hadirnya akses informasi yang tidak terbatas dapat mempengaruhi masyarakat di luar negaranya yang mungkin berbeda nilai-nilai budaya atau bahkan agama yang dianut.
Hadirnya teknologi informasi ini juga dapat dengan cepat merubah ide, nilai-nilai dan perilaku individu dan sosial yang telah dapat mengakses informasi tanpa batas ini.
Perubahan Teknologi dalam masyarakat ini akan mempengaruhi berbagai perubahan sosial sesuai dengan kondisi masyarakat. Irama perubahan maupun cara perubahannya beraneka ragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar