Minggu, 01 Mei 2011

Potensi Jerami Sebagai Pakan Sapi

Jerami padi merupakan limbah hasil pertanian tanaman padi yang mempunyai  kandungan serat tinggi dan kurang palatabel sehingga di dalam penggunannya sebagai bahan pakan perlu pengolahan terlebih dahulu, salah satunya dengan cara pembuatan silase yang di dalamnya terjadi proses fermentasi (Suwaryono. 1998). Menurut Jamaran dkk. (1997), produksi jerami di Indonesia cukup banyak yaitu hampir 40 juta ton per tahun dan yang digunakan untuk pakan temak baru sekitar 22% sedang sisanya dibakar untuk dijadikan pupuk atau dibuang. Produksi jerami yang melimpah tersebut memungkinkan untuk digunakan sebagai pakan ternak dalam jumlah yang lebih besar lagi.
Menurut Haryanto (2000), komposisi kimia jerami padi meliputi bahan kering 71,2%, protein kasar 3,9%, lemak kasar 1,8%, serat kasar 28,8%, BETN 37,1%, dan TDN 40,2%. Hanya saja yang menjadi faktor pembatas adalah nilai gizinya yang rendah yaitu mengandung serat kasar dan silikat, dalam jumlah yang tinggi, sedang daya cerna sangat rendah yang dipengaruhi adanya ikatan lignin, silikat dan kutin. Namun demikian manfaat jerami padi masih dapat ditingkatkan melalui proses kimia atau dengan teknologi pengolahan sehingga dapat meningkatkan efektifitas daya cerna.
Jerami padi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pakan sapi dewasa sebanyak 2-3 ekor sepanjang tahun dan pada lokasi yang mampu panen 2 kali setahun akan dapat menunjang kebutuhan pakan berserat untuk 4-6 ekor. Disamping itu, dedak padi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai salah satu komponen bahan pakan untuk menyusun ransum. Produksi jerami padi dapat mencapai 12-15 ton per hektar per panen, bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman padi yang digunakan ( Haryanto,2000).

Tidak ada komentar: