Menurut Suwedo (1993), organ-organ internal ikan adalah alat-alat pencernaan, gonad, kandung kemih, dan ginjal. Alat-alat pencernaan terdiri dari esofagus, perut besar, usus halus, pankreas, dan hati. Organ internal diselubungi oleh jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut beritonium. Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki sel-sel endokrin, antara lain jaringaninternal. Sel-sel kromaffin, juxtaglomerolus, dan korpuskel stanius. Fungsi kelenjar ini dikontrol oleh pituitari melalui ACTH (Fujaya, 2002:89-91).
Struktur yang menonjol dalam ginjal adalah nefron. Kira-kira berjumlah 1,3 x 106 tiap nefron terdiri atas glomerulus dan serangkayan tubulus. Glomerulus didarahi oleh sistem kapiler bertekanan tinggi yang menghasilkan ultrafiltrat dari plasma. Filtfat yang berkumpul dalam kapsul bawman mengalir melalui tubulus kelok proksimal, ausa henle dan tubulus distal dan kemudian mengalir lewat kumpulan tubulus kedalam piala ginjal dan dibuang seperti urin (Frank, 1994:224).
Fungsi utama ginjal adalah menyingkirkan buangan metabolisme normal dan mengekskresikan xenobitik dan metabolitnya, hal ini dipengaruhi oleh produksi urin. Selain itu ginjal juga mempunyai fungsi non-ekskretori seperti pengaturan tekanan darah. Pengaturan tekanan darah tersebut dipengaruhi oleh sistim renin-angiotensin-aldisteron, renin merupakan enzim proteolitik (Frank, 1994:225).
Ginjal juga merupakan pendukung dalam proses osmoregulasi pada ikan selain insang. Kedua organ ini dapat ditembus oleh air, zat buangan bernitrogen dan ion-ion dan mempunyai permukaan yang luas sehingga mempermudah pertukaran. Ginjal tidak seperti insang dipisahkan dari lingkungan evar oleh dinding tubuh, jaringan tubuh, cairan tubuh. Sehingga ginjal mampu untuk mengendalikan volume dan kombinasi cairan tubuh (Wulangi, 1993:164).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar