Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), kedelai diklasifikasikan Divisio Spermatophyta, Kelas Dycotyledonae, Ordo Leguminoceae, Famili Pspilionaceae, Genus Glycine, dan Spesies Glycine max.
Kedelai dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah tropis. Kondisi curah hujan yang ideal bagi pertanaman kedelai lebih dari 1500 mm/tahun dan curah hujan optimal antara 100-200 mm/bulan. Pertumbuhan terbaik diperoleh pada kisaran suhu antara 250C-270C, dengan kelembaban udara antara 50%. Tanaman kedelai memerlukan intensitas cahaya penuh, dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah yang terkena sinar matahari selama 12 jam sehari. (Pitojo, 2003).
Biji kedelai terdapat di dalam polong. Setiap polong berisi 1-4 biji. Pada saat masih muda, biji berukuran kecil, berwarna putih kehijauan dan lunak. Pada perkembangan selanjutnya biji semakin berisi mencapai berat yang maksimal dan keras. Biji kedelai berkeping dua dan terbungkus oleh kulit tipis. Pada umumnya, biji berbentuk bulat lonjong, namun ada juga yang berbentuk bundar atau bulat agak pipih dan kulit biji berwarna kuning, hitam, hijau atau cokelat. Embrio terletak diantara keping biji. Pusar biji atau hilum melekat pada dinding buah (Pitojo, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar