Rabu, 01 Juni 2011

Nimba

Nimba merupakan salah satu tanaman hutan dengan famili Meliaceae dan ordo Rutales  yang termasuk golongan tanaman serba guna dan tumbuh pada ketinggian 1 m – 100 m dpl. Nimba berbuah pada umur sekitar 4-5 tahun dan dapat menghasilkan sekitar 30-50 kg  buah setiap pohon dan dapat tumbuh di berbagai macam tanah yang tandus maupun tanah yang subur (Kardinan, 1999).
Nimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah salah satu jenis tanaman yang menghasilkan berbagai zat aktif, salah satu bahan aktif tersebut adalah azadirahtin, suatu senyawa triterpenoid yang berguna sebagai sumber terbaik untuk biopestisida . Azadirahtin dapat digunakan sebagai biopestisida karena bersifat “antifeedant” (penolak makan pada serangga) dan mengganggu pertumbuhan serta reproduksi serangga. Sampai saat ini, produksi biopestisida dari tanaman nimba dilakukan dengan cara mengisolasi langsung dari tanaman utuh, terutama dari biji. Setiap gram biji nimba mengandung 3,6 mg azadirahtin , namun keberadaan nimba di Indonesia relatif sedikit karena daerah penyebarannya terbatas di Jawa dan Bali (Zulfah et al, 2003).
Biji  nimba bulat, berdiameter ± 1 cm dan berwarna putih dan memiliki banyak kandungan azadirachtin. Biji nimba harus disimpan dalam wadah yang aerasinya baik untuk mencegah serangan cendawan yang dapat mengurangi efektivitasnya dan menghasilkan racun aflatoxin yang berbahaya. Biji nimba yang sudah dipanen selama 3-10 bulan memiliki kandungan azadirachtin yang sangat tinggi. Daya kecambah biji berkurang sesudah 1 bulan dan bila temperatur lebih dari 450C. (Pracaya, 2008).

Tidak ada komentar: