Rabu, 12 Januari 2011

LAPORAN KKN TEMATIK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kesejahteraan dan pemerataan pembangunan adalah hak seluruh masyarakat baik itu di kota maupun di desa. Dan Undang- Undang Dasar 1945 juga telah mengamanahkan bahwa pembangunan di pedesaan merupakan dari pembangunan nasional. Dalam proses Pembangunan Nasional memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat termasuk dalam hal ini pemerintah dan perguhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1344967103853752470&postID=96913982263982947#ruan tinggi. Dalam hal peran serta perguruan tinggi pada pembangunan nasional, perguruan tinggi menurunkan mahasiswa dalam bentuk kuliah kerja nyata, hal ini disadari oleh Tri Dharma perguruan tinggi yaitu “ Pengabdian kepada Masyarakat” berdasarkan bahwa mahasiswa sebagai intelektual yang memiliki kesempatan belajar di perguruan tinggi perlu mengimplementasikan ilmu yang dipelajari secara disipliner.
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Jambi sebelum mereka menyelesaikan studinya di bangku perkuliahan, karena pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata ini adalah sebagai wadah pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang dimiliki oleh masing- masing mahasiswa, agar dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasysrakat pada umumnya dan masyarakat pedesaan pada khususnya. Namun dalam pelaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat di pedesaan tidak selalu berjalan mulus, ada kalanya menemukan berbagai kendala dan hambatan, disamping kondisi sosial masyarakatnya yang masih tergolong berkembang, dan rata-rata pendidikan masyarakatnya pun masih minim atau kurang. Oleh sebab itulah dalam penerappan disiplin ilmu, mahasiswa harus bisa beradaptasi dan mampu bersosialisasi dengan baik dalam kehidupan masyarakat di pedesaan, dan sangat dibutuhkan suatu rencana, kegiatan, dan pergaulan yang tepat dan efektif agar maksud dan tujuan yang akan diinginkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat desa. Sehingga setiap program kerja yang telah direncanakan dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dilihat dari kondisi masyarakat yang pendidikannya masih kurang inilah, maka dibutuhkan suatu solusi pemecahan permasalahannya. Salah satunya yaitu dengan adanya KUKERTA TEMATIK, yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dimana peserta KUKERTA TEMATIK berupaya untuk memajukan dan membantu meningkatkan Sumber Daya Manusia pada khususnya, dan Sumber Daya yang lainnya, sesuai dengan masing-masing bidang ilmu yang dimiliki peserta KUKERTA TEMATIK. Sehingga cita- cita bangsa untuk mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat dapat tercapai.
Adanya program KUKERTA TEMATIK ini diharapakan masyarakat dapat bertukar pikiran dan bekerja sama dalam memecahkan masalah yang timbul dalam masyarakat dan sesuai dengan program kebijakan daripemerintah untuk berusaha memeratakan dan memajukan masyarakat pedesaan disegala bidang terutama bidang pendidikan. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang ke masyarakat desa. Dengan diadakannya program kuliah kerja nyata yang dijalankan oleh mahasiswa, diharapkan masyarakat (khususnya objekprogram kerja penulis) mendapat peluang bertukar pikiran dan pengetahuan yang lebih baik serta kemampuan dalam hal akademis maupun kemasyarakatan .

1.2 Tema kegiatan 
Tema kegiatan yang diangkat pada KKN-PPM-TEMATIK ini adalah “Pendidikan Layanan Khusus Bagi Anak Jalanan di Kota Jambi”.
Motivasi atau alasan yang berkaitan dengan diangkatnya tema tersebut adalah sebagai berikut:
 KKN PPM TEMATIK sebagai salah satu bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
• Peranan penting mahasiswa sebagai pemeran utama pembangunan bangsa ini.
 KKN PPM TEMATIK sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Tri DharmaPerguruan tinggi
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan KKN - PPM - TEMATIK ini adalah :
1. Sebagai sarana laporan pertanggung jawaban pelaksanaan programkerja.
2. Sebagai bahan pedoman pelaksanaan program kerja berikutnya.
3. Memenuhi tugas akhir individu ke BAPEL dalam pelaksanaan KKN – PPM - TEMATIK.
4. Melaksanakan terapan IPTEK secara TeamWork dan interdisipliner.
5. Memenuhi persyaratan kelulusan dalam kegiatan KKN – PPM - TEMATIK.

1.4 Manfaat
Adapun nantinya laporan ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui perkembangan segala kegiatan masyarakat yang ada.
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk mencari solusi dari masalah-masalah/kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan programkerja.
3. Sebagai penilaian sejauh mana keberhasilan pelaksanaan programyang telah disusun.
4. Sebagai bahan dokumen dan pertimbangan yang relevan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu suksesnya pelaksanaan kegiatan KUKERTA TEMATIK baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Memberikan pengalaman baru untuk masyarakat serta menambah wawasan masyarakat dalam berbagai bidang.
6. Mahasiswa dapat mengembangkan dan menjalankan ilmu, keahlian dan keterampilan kepada masyarakat.
7. Sebagai bahan masukan bagi peserta KKN-PPM - TEMATIK selanjutnya.

1.5 Potensi Kelurahan
Penulis mendapatkan lokasi KKN-PPM-TEMATIK di kelurahan Beringin kecamatan Pasar Jambi Kota Jambi. Setelah mengadakan observasi selama kurang lebih satu minggu, penulis menetapkan potensi kelurahan Beringin menjadi 3 yaitu:
1. Terdapat banyak anak jalan di Kota Jambi termasuk kelurahan Beringin.
2. sebagian besar penduduk adalah seorang Pedagang.
3. Prasarana Kelurahan, meliputi:
• Sekolah 
• Masjid
• TPA ( Taman Pendidikan Al-qur’an )
• Nomor rumah warga yang belum tertib

1.6 Permasalahan kelurahan
Setelah mengadakan observasi kurang lebih selama satu minggu dan melihat potensi desa yang ada, penulis menetapkan permasalahan-permasalahan yang ada di Kelurahan Beringin, antara lain:
1) Terdapat banyak anak jalan di Kota Jambi termasuk kelurahan Beringin.
Kelurahan Beringin adalah salah satu kelurahan di kecamatan Pasar Jambi sehingga kita dapat membayangkan bagaimana kehidupan di tengah pasar. Di sana terdapat berbagai macam pendatang, baik mulai dari suku, agama dan ras. Juga terdapat pula berbagai profesi seseorang, mulai daripedagang, sopir angkot, pejabat pemerintah, bahkan anak jalanan pun ada di sana. 
Anak – anak jalanan yang ada di pasar jambi berasal dari berbagai daerah. Sebagian besar mereka putus sekolah atau bahkan ada yang tidak mengenal bangku sekolahpun. Sehingga sangat perlu diperhatikan nasibnya.

2) Sebagian besar penduduk adalah seorang pedagang. 
Kelurahan Beringin termasuk pusat perbelanjaan, sebab letaknya masih di kecamatan pasar. Terlihat di sana juga terdapat suatu mall, sehingga hampir dapat dipastikan aktivitas masyarakat kesehariannya adalah berdagang. Mulai dari penjual sayur, penjual ban mobil, penjual buah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

3) Prasarana Kelurahan, seperti:

• Sekolah
Kelurahan Beringin memiliki prasarana pendidikan yang lengkap dari PAUD, SD dan SMK. Bahkan terdapat juga satu lembaga pendidikan Tinggi di kelurahan tersebut. 
• Masjid
Beringin merupakan salah satu kelurahan yang agamais, ini dapat dilihatdari adanya masjid dan didirikannya surau di kelurahan itu sebagai tempat remaja dan anak-anak menimba ilmu agama.
• TPA 
Selain masjid juga terdapat beberapa TPA tempat untuk menimba ilmu agama bagi anak – anak yang ada di kelurahan Beringin.
• Nomor rumah warga
Nomor rumah warga di sekitar pasar sangatlah penting, sebab kehidupan di pasar kurang mengenal satu sama lainnya. Nomor rumah diperlukan untuk menambah alamat lengkap penduduk di sekitar pasar terutama kelurahan Beringin.


1.7 Program kerja 
Setelah dilihat dari hasil observasi yang telah dilakukan di kelurahan Beringin dan permasalahannya, maka dapat dijabarkan bahwa penulis mengambil 7 program kerja yaitu:
1. Bisa mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan sederhana (MD
2. Bimbingan hafalan ayat-ayat pendek dari al-qur’an ( ID )
3. Bimbingan menghitung perkalian angka 6 – 10 dengan jari tangan ( ID )
4. Sosialisasi pembukuan sederhana untuk usaha kecil ( MD )
5. Penertiban nomor rumah ( MD )
6. Sosialisasi pentingnya kebersihan lingkungan ( ID )
7. Lomba Adzan anak TPA di Beringin( ID )

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ilmu Hitung 

Metode berhitung secara terstruktur yang telah lama kita kenal adalah metode hitung secara vertikal. Sesuai dengan namanya proses hitungnya dimulai dari atas menuju ke bawah. Karena metode hitung ini telah digunakan dalam dunia pendidikan selama berabad-abad maka dapat disebut juga sebagai metode hitung tradisional. 

Pengajaran berhitung dasar yang diajarkan di sekolah meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dilihat dari proses hitung semuanya dilakukan secara vertikal dari atas ke bawah. Sesuai dengan fakta bahwa cara berhitung tradisional ini telah sangat berjasa dalam memberikan kontribusi pengetahuan kepada para siswa guna memahami perhitungan dasar serta sebagai pintu gerbang dalam memahami ilmu aljabar dan matematika tingkat lanjut

Pengajaran berhitung terstruktur secara horisontal merupakan cara berhitung baru serta merupakan penyempurnaan dari cara hitung vertikal atau tradisional. Mengapa cara berhitung horisontal merupakan penyempurnaan dari proses hitung secara vertikal? Di bawah ini akan dijelaskan tiga alasan yang mendasari argumentasi tersebut berdasarkan proses hitung penjumlahan/ pengurangan, perkalian dan pembagian.

Pertama, konsep asosiasi tempat satuan, ratusan, ribuan dan seterusnya dalam metode tradisional untuk menyelesaikan proses hitung penjumlahan atau pengurangan tentu saja sudah ada, namun penekanannya kurang karena pemisahan nilai antara satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya tidak ditandai secara tegas menggunakan suatu notasi pemisah. Sedangkan pada metode horisontal konsep asosiasi nilai secara tegas dilakukan pemisahan melalui notasi pagar. Dengan adanya notasi pagar maka nilai tempat sebagai satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya menjadi lebih mudah dipahami dan dibayangkan oleh siswa.

Kedua, proses hitung perkalian melalui cara horisontal ternyata dapat menciptakan pola-pola khusus yang disebut sebagai portal atau pola horisontal. Melalui portal tersebut maka proses perkalian dapat lebih dipersingkat dibandingkan dengan cara tradisional, sehingga menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal perkalian menjadi lebih cepat. 

Selain alasan itu, ternyata perhitungan dengan cara horisontal merupakan pengajaran perantara yang baik bagi siswa dari belajar berhitung dasar secara tradisional masuk ke bidang aljabar. Hal ini bisa terjadi karena dengan cara horisontal khususnya penyelesaian perkalian menggunakan portal, siswa akan dituntun untuk mengetahui arti dari nilai variabel, dimana pengetahuan ini merupakan fondasi dasar guna memahami sebuah persamaan atau fungsi dalam ilmu aljabar.

Kemampuan siswa dalam pengenalan keteraturan pola angka juga dapat dikembangkan melalui portal-portal yang proses eksekusinya dilakukan secara horisontal. Melalui kemampuan inilah metris atau metode horisontal mampu menciptakan creative human calculator, dimana siswa mampu melakukan perhitungan perkalian hingga melebihi kemampuan kalkulator 12 digit. Kemampuan ini akhirnya bukan lagi merupakan gifted (bakat sejak lahir) namun dapat dipelajari melalui metris, sehingga potensi kreativitas siswa dalam berhitung dapat semakin terasah. Nah, sebagai orang tua atau guru kita dapat melihat kemampuan mereka dalam Olimpiade Kreativitas Angka (OKA II) yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 November 2009 di Universitas Atmajaya Jakarta . 

Dalam proses perhitungan pembagian menggunakan cara tradisioanal, untuk mencari hasil akhir dilakukan dengan serial melalui pencarian hasil sementara secara bertahap. Hasil sementara tersebut bila dikalikan dengan bilangan pembagi harus lebih kecil atau sama dengan pembilangnya. Nah, apabila perhitungan pembagian menggunakan cara horisontal maka aturannya lebih diperumum sehingga menjadi lebih fleksibel dan cepat dalam mendapatkan hasil akhir. 

Ketiga, alasan ini yang menyebabkan bahwa pembagian cara horisontal merupakan penyempurnaan dari cara tradisional. Hasil sementara dalam proses pembagian menggunakan metris ternyata bila dikalikan dengan bilangan pembagi boleh lebih kecil, lebih besar atau sama dengan pembilangnya. Karena yang mendasari dalam pemilihan hasil sementara adalah selisih yang terkecil antara pembilang dikurangi dengan perkalian antara hasil sementara dengan bilangan pembaginya. Dan tentu saja hasil selisih tersebut dapat bernilai positip atau negatip. Karena konsepnya menggunakan selisih terkecil maka cara horisontal tentu saja bila dibandingkan dengan cara tradisional dalam memperoleh hasil akhir akan lebih cepat konvergen (Metris: pembagian ajaib, Grassindo).

Sebelum diakhiri tulisan ini kita semua sepakat bahwa berhitung merupakan ilmu dasar dan pintu gerbang dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang lain. Oleh karena itu, agar pendidikan di Indonesia dapat mengejar ketertinggalan bahkan menjadi lebih unggul daripada bangsa lain maka bangsa indonesia mesti mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif secara mandiri. (httpp://samasiku.blogspot.com/2009/04/ilmu-hitung-baru.html)
2.2 Menghafal Al-Quran Meningkatkan Kesehatan

Hasil Penelitian Ilmiah di Universitas al-Imam Muhammad bin Sa’ud al-Islamiyyah membuktikan ketika kadar hafalan al-Qur’an siswa meningkat maka akan meningkat pula kesehatan jiwanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. Shalih bin Ibrahim, professor ilmu Kesehatan Jiwa, terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama, para mahasiswa-mahasiswi Universitas Malik abdul Aziz di Jeddah. Jumlah mereka 170 orang. Kelompok kedua, Para mahasiswa-mahasiswi Ma’had al-Imam asy-Syatibi li ad-Dirasah al-Qur’aniyyah, filial Universitas al-Khairiyah Litahfidzil Qur’an al Karim di Jeddah. Jumlah mereka sama, yaitu 170 orang.
“sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” HR. Bukhari
Para mahasiswa yang memiliki hafalan yang bagus memiliki kesehatan jiwa yang jauh lebih tinggi. Ada 70 penelitian umum dan Islam, seluruhnya menguatkan pentingnya dien untuk meningkatkan kesehatan dan ketentraman jiwa.
Sebuah penelitian di di Saudi juga menunjukkan peran al-Qur’an dalam meningkatkan kecerdasan bagi anak-anak sekolah dasar dan Pengaruh positif hafalan al Qur’an bagi kesuksesan akademik para mahasiswa.
Penelitian ini sebagai bukti nyata adanya hubungan antara beragama dengan berbagai fenomena hidup. Di antaranya yang paling urgen adalah menghafal al-Qur’an. Siswa yang memiliki hafalan al-Qur’an memiliki kesehatan jiwa yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswa yang tidak beragama dengan baik, atau tidak menghafalkan al-Qur’an sedikitpun atau hafalan mereka hanya surat-surat dan ayat-ayat pendek.
Penelitian tersebut berpesan agar menghafalkan al-Qur’an dengan sempurna bagi para siswa-siswi di tingkat universitas, untuk menghasilkan nilai positiv bagi kehidupan dan akademik mereka. Mendorong mereka melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan hal itu merupakan sarana terpenting untuk memperoleh kesehatan jiwa yang tinggi.
Penelitian itu juga menasihatkan kepada para guru agar meningkatkan standar hafalan bagi murid-murid mereka, walau dijadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler, karena memiliki manfaat dan pengaruh yang bagus untuk kesuksesan belajar dan kesehatan jiwa mereka.
(http://supono.bloggergarut.or.id/2009/10/03/menghafal-al-quran-meningkatkan-kesehatan)
2.3 Jari Hitung Cepat, Hebat Berhitung Dengan Jari 

Manusia dikaruniai Tuhan berupa jari-jari tangan, dimana memiliki manfaat dan merupakan aset yang berharga. Salah satunya kita dapat menghitung KALIBATAKU (Kali, Bagi, Tambah dan Kurang) dengan jari-jari tangan kita.
Atas dasar itulah, sebuah metode berhitung dengan jari tangan diciptakan oleh putra Indonesia asli yang bernama Drs. Hendra BC pada tahun 1953 silam. Metode yang terus dikembangkan itu telah menghasilkan begitu banyak rumus-rumus kemudahan menghitung yang dapat dipelajari. 
Jari Hitung Cepat Indonesia (JHCI) didirikan untuk mengajarkan Kalkulator Jari Tangan dan Aneka Berhitung Cepat dengan metode Hand-sis. JHC lahir dari keprihatinan terhadap anak-anak yang mengeluhkan matematika atau berhitung itu menakutkan dan menyebalkan.
JHC Indonesia merupakan kursus matematika atau berhitung cepat yang biasa disebut ( kalkulator jari tangan dan berhitung cepat ). Dan sebuah produk asli dalam negeri, hasil karya anak bangsa yang patut dilestarikan dan dikembangkan.
Materi JHC meliputi KALIBATAKU (kali, bagi, tambah, kurang), akar pangkat hingga logaritma. Materi JHC sudah teruji selama puluhan tahun dan sangat bermanfaat untuk anak usia sekolah dimulai dari TK hingga SMU.
Penemuan yang mulai dibukukan pada tahun 1960-an dengan nama buku ABC (Aneka Berhitung Cepat) yang berisi mengitung dengan jari tangan dan aneka berhitung cepat dan juga disosialisasikan ke sekolah-sekolah.
Bahkan metode ini sangat bermanfaat untuk memperkuat pondasi anak dibidang matematika/ menghitung dan dapat menjadikan anak tidak takut akan matematika karena JHC memiliki metode pembelajaran yang disukai anak didik.
Metode belajar matematika ini dapat menjawab berbagai jenis perhitungan angka. Penemuan metode ini diawali dengan 6x6, 7x7, 8x8 dan seterusnya yang kemudian dikumpulkan, disosialisasikan dan dikembangkan lagi hingga menjadi perkalian 11x11, 11x12, 11x13 kemudian 15x16 ditambahkan lagi dan seterusnya sampai sekarang tak terhingga.
Selain menghitung dengan jari, JHC juga menampilkan rumus-rumus bagaimana berhitung dengan cepat. Jadi tidak hanya kalkulator jari tangan tapi juga berhitung dengan cepat termasuk juga untuk logaritma, sinus dan cosinus, kemudian akar pangkat sampai sigma.
JHC memiliki metode yang luar biasa. Bila beberapa metode lain menggunakan alat-alat bantu, JHC menggunakan alat yang merupakan pemberian Tuhan yakni jari-jari tangan. Dengan jari ini siapapun dapat berhitung dimana dan kapanpun. Dan tidak perlu takut ketinggalan alat tersebut.
Dengan menggunakan metode JHC bentuk soal pengurangan atau penambahan akan dengan mudah dikerjakan. Misalkan saja untuk soal 20+20+50-70=20, dapat cepat diselesaikan hanya dengan hitungan detik saja. JHC menjadikan anak Indonesia sebagai anak yang mandiri dalam hitung menghitung tanpa tergantung pada alat hitung apapun.
Mengingat metode berhitungnya mendapatkan tanggapan positif khususnya bagi orangtua yang memiliki anak kurang tanggap dalam mengerjakan penyelesaian matematika, JHC pun diwaralabakan. Di Bogor, JHC bertempat di Perumahan Villa Bogor Indah.
Dibawah A.Nur Widiastuti Direktur JHC Indonesia kemudian dikembangkan melalui pola kemitraan. Siapapun yang ingin membuka usaha pendidikan dengan menggunakan metode "Jari Tangan" bisa bergabung sebagai mitra Jari Hitung Cepat (JHC) Indonesia.
http://adinfobogor.blogspot.com/2009/06/jari-hitung-cepat-hebat-berhitung_24.html

2.4 Jurus Jitu Menyusun Pembukuan
• Susunlah proyeksi aliran kas sebelum memulai suatu usaha. Ini akan membantu Anda melihat prospek dari usaha tersebut. Sebaiknya pula disiapkan cadangan modal lebih besar dari pada asumsi modal yang dibutuhkan dalam proyeksi aliran kas tersebut. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga dalam perjalanan usaha Anda.
• Jangan pernah melewatkan satu transaksi pun untuk dicatat. Untuk itu, siapkan dua buku; buku pengeluaran dan buku pemasukan.
• Sekecil apa pun skala usaha Anda, jangan pernah mencampur keuangan perusahaan dan keuangan keluarga. “Rekening pun harus dipisah,” kata Sulad Sri Hardanto, Presdir Money for Wealth
• Sebisa mungkin setiap transaksi harus ada bukti transaksinya, entah itu bon atau kwitansi. Dan, jangan sampai hilang. Nantinya bukti-bukti transaksi ini bakal berguna dalam penghitungan pajak. “Soalnya, petugas pajak tidak akan menganggap sah transaksi tanpa bukti,” tutur Teddy Fardiansyah, Presiden Direktur Capital Institute
• Misalnya perusahaan Anda mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli barang-barang inventori, tapi Anda tidak punya bukti transaksinya. Nah, petugas pajak tidak akan menghitung transaksi ini. Artinya, tanpa pos pengeluaran ini pendapatan perusahaan Anda jadi lebih besar. Berarti pula pajak yang harus Anda bayar juga lebih besar.
• Bila perlu, untuk memudahkan pencatatan transaksi bisa dibuat form-form khusus, misalnya untuk pengeluaran rutin dibuat form warna kuning, pengeluaran sesekali form warna merah, dan pemasukan form warna hijau. Lalu, buatlah penempatan file yang tertib dan teratur untuk memudahkan Anda mencari arsipnya.
• Jangan lupa pula menghitung depresiasi atau biaya penyusutan dari aset-aset perusahaan, seperti bangunan, mobil, furnitur, peralatan kantor, mesin produksi, dan seterusnya. Ini salah satu cara yang legal untuk mengurangi pajak. Biar tidak merepotkan, biaya penyusutan ini sebaiknya dihitung setahun sekali saja. Oh ya, jangan asal membuat aturan main depresiasi sendiri. Aturan perpajakan sudah punya aturan mainnya. Paling gampang, gunakan saja metode depresiasi garis lurus (straight line method).
• Jangan ragu atau malu untuk meminta bantuan tenaga akuntan atau konsultan pajak bila memang merasa kurang mampu. Soalnya, masalah akuntansi dan perpajakan memang cukup pelik. Lagi pula, saat ini banyak konsultan independen yang bersedia membantu wirausaha kecil dan menengah dengan biaya yang tidak kelewat mahal. Untuk keperluan pengisian SPT sederhana antara Rp 200.000 – Rp 1 juta. Tapi, kalau untuk tax planning, bisa lebih mahal.
• Bila menyewa tenaga profesional, seperti akuntan dan konsultan pajak, sebaiknya Anda terlibat aktif. “Selain pembukuannya beres, Anda juga bisa belajar, sehingga tambah pintar,” saran Risza

Mari Mulai Mencatat
Setelah mengetahui pentingya pembukuan, tentu Anda harus mengerti bagaimana melakukan pembukuan tersebut, setidaknya taraf yang sederhana. Intinya sih, 3M singkatan dari Mari Mulai Mencatat. Jadi, apa pun pemasukan dan pengeluaran perusahaan Anda, mulai sekarang harus dicatat. Itulah yang paling sederhana. Konon, pebisnis sekelas Bob Sadino pun dulu melakukan cara ini pada masa awal bisnisnya.
Nah, bila mau belajar lebih serius dari disiplin akuntansi, ada tiga hal yang harus Anda pelajari. Paling tidak Anda punya cash-flow (aliran kas), profit and lost (rugi laba), serta neraca sederhana. Mari kita pelajari satu per satu!

Arus Kas
Gampangnya, arus kas atau aliran kas adalah catatan harian mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan dari usaha yang Anda jalankan. Pokoknya, setiap ada pengeluaran dan pemasukan itu harus dicatat.
Catatan mengenai arus kas ini sangat penting. Pasalnya, catatan arus kas ini merupakan bahan dasar untuk membuat laporan keuangan yang lain. Jadi, dari catatan sederhana inilah suatu usaha bisa dianalisis. Sebaiknya, dibedakan buku untuk pos pengeluaran dan pendapatan. Dari catatan harian ini Anda bisa membuat rekapitulasi per bulan. Inilah yang disebut laporan arus kas (cash-flow).
Sebelum memulai usaha, anda juga bisa membuat proyeksi aliran kas ini, yaitu perkiraan aliran kas berdasarkan asumsi-asumsi pengeluaran dan pemasukan dari usaha yang hendak Anda tekuni. Proyeksi aliran kas ini berguna untuk mengetahui berapa banyak modal yang harus Anda setor di awal dan Anda cadangkan selama usaha Anda berjalan. Juga berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk bisa balik modal. 
Di luar itu, proyeksi aliran kas nantinya juga berguna ketika usaha sudah mulai berjalan dengan benar.
http://arsipbisnis.wordpress.com/2008/09/06/pembukuan-sederhana/

2.5 Penertiban nomor rumah

Penertiban nomor rumah diperkotaan sangat perlu untuk memudahkan pendataan dan membantu orang yang sedang mencari alamat seseorang. Rumah penduduk di tengah kota sangat padat, apalagi daerah pasar. Runmah – rumah saling berdempetan, rasa individulismenya masih sangat tinggi.
Bahkan, ada juga penduduk yang tidak mengenal tetangganya sendiri. Oleh karenanya alamat seseorang yang tinggal di tengah kota harus lengkap termasuk nomor rumahnya. Alamat rumah yang lengkap akan membantu seseorang mencari orang yang bersangkutan.

2.6 Pentingnya Menjaga Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan selalu menjadi polemik yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat. 
Masalah kebersihan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat. Fakta ini terjadi khususnya di daerah bekas bencana alam di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra Utara. 
Di samping akses air bersih yang kurang baik, kondisi kebersihan air dan lingkungan diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi masyarakat kelas bawah dan mereka yang tinggal di daerah kumuh untuk berperilaku bersih. Bahkan penyediaan air minum yang bersih pun belum secara serius dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama di daerah.
Menjaga kebersihan dapat ditempuh dangan cara: mencuci tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki, dan membersihkan lingkungan tempat tinggal dari kotoran dan sampah. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan kita akan menjadi lebih sehat dan kita akan lebih nyaman untuk berkarya. 
Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk bekerja sama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai aparat negara selama ini sudah berperan dalam menjaga kebersihan dengan diterbitkannya Perda-Perda kebersihan lingkungan, antara lain Perda DKI. Jakarta No.5 Tahun 1988. Selain itu, pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kebersihan melalui Dinas Kebersihannya walaupun dapat dinilai belum maksimal.
Jika pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam menjaga kebersihan dan masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya, alangkah indahnya kondisi lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari lingkungan terdekat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. (http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187)

2.6 Motivasi
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
Di kelurahan Beringin terdapat beberapa Taman Pendidikan Al- qur’an ( TPA ), salah satunya di langgar As – Sadar yang letaknya di dekat posko. Untuk meningkatkan motivasi anak – anak dalam mengaji maka diadakanlah lomba MTQ antar TPA di kelurahan Beringin. Salah satu cabang lomba adalah lomba adzan antar TPA yang merupakan program penulis.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN



Pelaksanaan KKN-PPM – TEMATIK di kelurahan Beringin kecamatan Pasar Kota Jambi. Penulis telah membuat 7 program kerja dan berikut dilaporkan realisasi hasil program kerja, yaitu:
3.1 Bisa Mengoperasikan Penjumlahan Dan Pengurangan Sederhana
Nama kegiatan : Bisa Mengoperasikan Penjumlahan dan Pengurangan Sederhana untuk anak jalanan
Bidang : SB - T
Jenis Program : Mono Disipliner (MD)
Hari / Tanggal : sabtu / 14, 21 dan 28 Maret 2009 
Tempat : UNJA Pasar
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan Masyarakat 
Metode pelaksanaan : Pengajaran dilakukan setelah selesai sholat maghrib sampai pukul 21.00 dimana setiap peserta diberikan makan terlebih dulu .
Frekuensi : Program bisa operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana ini dilakukan selama 3 kali.
Pendanaan : Dana proyek Rp. 400.000,00
Terealisasi (%) : Program ini berjalan dengan lancar Sesuai dengan apa yang direncanakan dan Diharapkan. Dengan demikian program ini Terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Paska pelaksanaan program anak jalanan yang sebelumnya belum bisa mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan sederhana menjadi lebih mengenal operasi hitung
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti hanya saja Setiap akan melaksanakan program harus menunggu siswa ( dalam hal ini anak jalanan ) bahkan pernah menjeput ke pasar.
Pembahasan :
Program ini merupakan program sesuai dengan tema KKN-PPM-Tematik yaitu “Peduli Pendidikan Anak Jalanan”.program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan bilangan pada diri anak jalanan . Sebelumnya anak – anak jalanan belum bisa mengoperasikan ilmu penjumlahan dan pengurangan, adapun yang sudah mengenal hanya sebagian kecil. Kegiatan ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 14, 21 dan 28 Maret 2009, dimana setiap kali pertemuannya guru harus datang terlebih dulu dan menunggu mereka. Bahkan, hampir setiap hendak belajar memakan waktu 30 hingga 40 menit untuk menunggu mereka, kadang saya harus menjemput mereka ke samping Tropi ( toko buku di pasar jambi ), tempat sehaari – hari para anak jalanan berkumpul. Hal ini disebabkan karena setiap anak jalanan memiliki kesibukan yang berbeda.
Dalam pelaksanaan bimbingan operasi penjumlahan dan pengurangan, materi yang diajarkan masih cukup sederhana dikarenakan peserta belajar beraneka ragam, mulai dari yang usianya 9 tahun hingga 25 tahun. Bukan hanya dari segi umur saja yang berbeda, tetapi dari Latar belakang mereka juga berbeda. Sebab sebagian dari anak jalanan ada yang sudah menikmati pendidikan dasar di SD tetapi tidak sampai tamat. Ada yang putus sekolah saat kelas Tiga, kelas Dua dan ada juga yang sudah sampai kelas Lima. Ada juga dari mereka yang sama sekali tidak menginjak bangku sekolah. Sungguh, kasihan sekali mereka yang tidak menikmati masa pendidikan di Sekolah.
Pada pertemuan I siswa yang hadir sebanyak 13 orang, kenudian pada pertemuan II hanya 12 orang. Itupun tidak semua yang hadir pada peretemuan I datang pada pertemuan II, sebab banyak wajah yang berbeda dari sebelumnya. Sedangkan pada pertemuan III, peserta yang hadir sebanyak 13 orang.

3.2 Bimbingan Hafalan Ayat – Ayat Pendek Dari Al – Qur’an
Nama kegiatan : Bimbingan Hafalan ayat – ayat pendek dari Al-qur’an
Bidang : SB-T
Jenis Program : Interdisipliner (ID)
Hari / Tanggal : Jum’at/ 3, 10 dan 17 April 2009 
Tempat : Mushala Unja Pasar
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan anak jalanan
Metode pelaksanaan :Pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah selesai sholat maghrib
Frekuensi : Proses mengajar dilaksanakan sebanyak 3
kali pertemuan yang disesuaikan dengan
jadwal
Pendanaan dan jumlah : -
Terealisasi (%) :Program ini sudah dijadwalkan sebelumnya sehingga proses mengajarpun bejalan dengan lancar Sesuai dengan apa yang direncanakan dan Diharapkan. Dengan demikian program ini Terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Dengan adanya program ini anak jalanan setidaknya memiliki hafalan ayat al-qur’an.
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti, karena
program ini telah dirancang dan dikonsep
sebelumnya.
Pembahasan :
Pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal anak jalanan tentang ayat – ayat al – qur’an. Kegiatan ini dilaksanakan di Mushala UNJA pasar waktunya setelah maghrib hingga menjelang isya’ tiap pertemuannya. Ketika hari pertama yaitu pada tanggal 3 April 2009 peserta program ini sebanyak 15 orang. Sebagian besar peserta program ini sudah mengenal ayat – ayat pendek dari al – qur’an, namun baru hafal satu atau dua ayat saja, belum sampai hafal satu surat. Tetapi ada juga yang sudah hafal satu surah, bahkan lebih. Dikarenakan sangat beragam latar belakang dari para peserta pelaksanaan program ini. Pada pertemuan berikutnya yaitu pada tanggal 9 April 2009 jumlah anak yang hadir sebanyak 14 orang, hampir sama jumlahnya dari pertemuan pertama, hanya berkurang satu anak. Namun, anak yang hadir pada pertemuan kedua tidak semua datang pada pertemuan sebelumnya. Begitu juga sebaliknya anak – anak yang hadir pada pertemuan pertama tidak semua bisa dating pada pertemuan berikutnya. Ada beberapa anak yang baru datang sehingga harus mengulang lagi dari awal. Begitu juga pada pada pertemuan ketiga pada tanggal 17 April 2009 jumlah anak yang hadir sebanyak 13 orang.
Anak – anak begitu semangat mengikuti program ini. Mungkin dikarenakan kondisi mereka yang menjadi penghambat untuk berkembang. Saat pelaksanaan program anak –anak cukup merasa senang, saya lihat tidak ada unsur yang menjadi penghalang mereka saat belajar. 

3.3 Bimbingan Menghitung Perkalian Angka 6 – 10 Dengan Jari Tangan
Nama kegiatan : Bimbingan Hietung Perkalian angka 6 – 10 dengan jari tangan
Bidang : SB - T
Jenis Program : Monodisiliner (MD)
Hari / Tanggal : Selasa / 7, 14 dan 21 April 2009 
Tempat : Unja pasar
Pelaksana : Mahasiswa KUKERTA dan anak jalanan 
Metode pelaksanaan : Pelaksanaan pembelajaran ini di lakukan di luar ruangan dengan mengajar dan pertemuan tatap muka,pertemuan tatap muka ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam satu minggu.
Frekuensi : Pelaksanaan program hitung perkalian dengan jari tangan ini di lakukan sebayak 3 kali pertemuan di mana satu minggunya ada 1 kali pertemuan.
Pendanaan dan jumlah : Dana Proyek Rp. 250.000,00
Terealisasi (%) :Program pendataan ini bejalan dengan lancar
Sesuai dengan apa yang direncanakan dan
Diharapkan. Dengan demikian program ini
Terealisasi 100%.
Realisasi / hasil :Dengan terlaksananya program ini anak jalanan bisa .menghitung perkalian angka 6 – 10 dengan jari tangan.
Kendala :Pada pelaksanaan program ini terkendala dengan siswa yang masih kurang motivasi untuk belajar.
Pembahasan :
Program bimbingan menghitung perkalian angka 6 sampai 10 dengan jari tangan bertujuan untuk mempermudah perhitungan operasi perkalian sederhana bagi anak jalanan. Pelaksanaan program ini dimulai pada tanggal 7 April 2009 tempatnya di UNJA pasar dengan jumlah peserta hanya 7 orang. Kemudian dilanjutkan pada tanggal 14 April 2009 dengan jumlah peserta 9 orang. 
Setiap hendak mulai kegiatan pelaksanaan program harus mengumpulkan peserta terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan anak – anak memiliki kesibukan yang berbeda – beda. Pengkondisian peserta setiap pelaksanaan program memakan waktu 35 menit hingga satu jam.
Begitu juga pada pertemuan ketiga jumlah peserta yang datang sebanyak 8 orang. Pelaksanaan program kerja di luar jam PLK sangat sulit sekali untuk mengumpulkan peserta karena dari segi konsumsi juga berbeda, sehingga peserta lebih sedikit daripada jam PLK.

3.4 Sosialisasi Pembukuan Sederhana Untuk Usaha Kecil
Nama kegiatan : Sosialisasi Pembukuan Sederhana untuk usaha kecil
Bidang : SB
Jenis Program : Mono Disipliner (MD)
Hari / Tanggal : 14 Mei 2009 
Tempat : Masjid Teladan RT.12 Beringin
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan war ga RT.12
Metode pelaksanaan : Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan setelah yasinan rutin pada malam jum’at. Dimana materinya tentang tata cara pembukuan yang baik dalam usaha.
Frekuensi : Program ini di lakukan selama kurang lebih 1 jam.
Pendanaan dan jumlah : Mahasiswa, Rp. 20.000,-
Terealisasi (%) : Program ini berjalan dengan lancar meskipun objeknya tidak sesuai dengan apa yang diren canakan. demikian program ini terealisasi 100%
Realisasi / hasil : warga yang ikut sosialisasi aktif bertanya sehingga hampir dapat dipastikan objek menjadi lebih mengetahui cara pembukuan yang baik.
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti
Pembahasan :
Setelah mengetahui bahwa warga beringin sebagian besar pedagang maka tidak salah jika diadakan sosialisasi pembukuan sederhana untuk usaha kecil, dengan tujuan setelah diadakan sosialisasi ini nantinya para pedagang yang telah mengikuti program ini dapat menerapkan apa yang telah disampaikan. Dalam sosialisasi pembukuan sederhana ini disampaikan bahwa sebagai seorang pedagang harus mencatat semua kejadian yang berkaitan dengan jual beli. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengatur uang yang masuk dan keluar sehingga tahap awal pembukuan dilakukan dengan sebaik – baiknya.
Kegiatan sosialisasi pembukuan sederhana ini dilaksanakan di masjid teladan RT.12, tepatnya pada tanggal 14 mei 2009 yaitu hari kamis kurang lebih mulai jam 19.30 dan berakhir pada jam 20.15, yaitu setelah warga RT.12 melaksakan YASINAN rutin pada malam jum'at. Peserta sosialisasi pembukuan sederhana untuk usaha kecil ini sebanyak 10 orang. Setelah materi disampaikan semua peserta diberikan hard copy mengenai materi yang tersebut di atas.
Karena pelaksanaan program dilaksanakan setelah YASINAN maka pelaksana program tidak harus menyiapkan konsumsi yang seharusnya mengeluarkan biaya. Sehingga biaya untuk pelaksanaan program ini cukup minimum karena hanya mengcopy materi yang disampaikan.

3.5 Penertiban Nomor Rumah
Nama kegiatan : Penertiban nomor rumah
Bidang : PF
Jenis Program : Monodisipliner (MD)
Hari / Tanggal : Sabtu/ 16 Mei 2009
Tempat : RT.15
Pelaksanaan : 2 orang warga RT.15
Metode pelaksanaan : Pelaksanaan Penertiban nomor rumah warga RT.15 ini melibatkan 2 orang warga yang dilakukan pada pukul 16.00 – 17.30 sekitar 40 rumah warga RT.15. dimana penomoran dimulai dari rumah pak RT
Frekuensi : Penertiban dilaksanakan dalam waktu 1,5 jam oleh 2 orang warga RT.15
Pendanaan dan jumlah : mahasiswa Rp.225.000,00
Terealisasi (%) : dengan program ini nomor rumah di RT.15 jadi rapi sehingga program ini terealisasi 100 %
Realisasi / hasil : Hasilnya adanya nomor rumah warga RT.15 yang tertib dan rapi
Kendala : Kendala dalam pelaksanaan program ini adalah tidak adanya bantuan dana dari pihak manapun sehingga pelaksana program harus mengeluarkan dana pribadi yang lumayan banyak.
Pembahasan :
Padatnya rumah penduduk di daerah pasar akan menyulitkan seseorang untuk mencari alamat orang lain, apalagi jika nomor rumah warga tidak tertib. Untuk itu diperlukan penertiban nomor rumah warga. Program penertiban nomor rumah warga ini dilaksanakan di RT.15 pada tanggal 16 Mei 2009 yang melibatkan dua orang warga RT.15. dimana dengan dua orang ini penomoran 40 rumah dapat diselesaikan dalam waktu 1,5 jam. Di mulai pada pukul 16.00 WIB dan selesai pada pukul 17.30 WIB.
Dua orang warga yang membantu penomoran rumah hanya tinggal memasang / menempel saja di rumah – rumah warga RT.15 karena untuk pembuatannya sudah diselesaikan oleh pihak "konveksi dan sablon". Yang mana sebelumnya pelaksana program memesan nomor rumah pada tanggal 6 mei 2009 di ICHA Konveksi dan Sablon yang letaknya masih di kota Jambi. 
Pelaksanan program berinisiatif untuk memesan nomor rumah ke konveksi di karenakan masyarakat Beringin sangat sulit untuk di ajak bekerja sama, hal ini mungkin disebabkan oleh kesibukan mereka untuk mencari kebutuhan sehari – hari dalam pemenuhan kebutuhannya
.
3.6 Sosialisasi Pentingnya Kebersihan Lingkungan
Nama kegiatan : Sosialisasi Pentingnya Kebersihan
Bidang : KM
Jenis Program : Interdisipliner (ID)
Hari / Tanggal : Kamis / 21 Mei 2009
Tempat : Masjid RT.08
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan warga RT.08 
Metode pelaksanaan : Program ini dilaksanakan di masjid RT.08 pada malam jum’at setelah warga mendengarkan ceramah rutin yang diisi oleh dosen IAIN STS Jambi.warga yang hadir berjumlah 15 orang
Frekuensi : Program dilaksanakan 1 kali. 
Pendanaan dan jumlah : mahasiswa Rp. 25.000,-
Terealisasi (%) : Program ini terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Warga RT.08 setelah mendengarkan sosialisasi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan menjadi lebih menyadarkan kembali akan arti hidup bersih. Diharapkan nantinya tidak ada lagi sampah yang berserakan di RT.08.
Kendala : sulitnya mengumpulkan warga sehingga pelaksana program memanfaatkan waktu setelah ceramah rutin pada malam jum’at untuk menjalankan program kerja.


Pembahasan :
Kebersihan lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Apalagi hidup di tengah kota yang udaranya cukup panas setiap orang harus peduli terhadap lingkungan sekitar demi terciptanya lingkungan yang bersih dan enak dipandang mata.
Untuk membangkitkan kembali semangat hidup bersih maka diadakanlah program Sosialisasi Pentingnya Kebersihan Lingkungan dengan harapan masyarakat tetap selalu ingat akan pentingnya menjaga kebersihan dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari. 
Program ini dilaksanakan di masjid yang letaknya di RT.08 kelurahan Beringin dengan jumlah peserta 15 orang pada hari kamis malam jum’at tanggal 21 Mei 2009 pukul 19.00 WIB s.d Pukul 19.30 WIB dimana sebelumnya warga RT.08 mendengarkan ceramah rutin pada malam jum’at mulai dari setelah maghrib sampai menjelang waktu shalat isya’. Penceramah yang biasanya mengisi acara pada malam jum’at ini adalah salah satu dosen IAIN STS Jambi yang sebelumnya merupakan salah satu calon anggota legislatif.
Dikarenakan sulitnya mengumpulkan warga di daerah pasar jambi maka waktu – waktu seperti itu yang bisa pelaksana program manfaatkan. Hal ini juga atas masukan dari bapak ketua RT.08 kelurahan Beringin.

3.7 Lomba Adzan Untuk Anak TPA
Nama kegiatan : Lomba adzan untuk anak TPA
Bidang : SB
Jenis Program : Interdisipliner (MD)
Hari / Tanggal : Kamis / 21 Mei 2009 
Tempat : Langgar As.sadar RT.15 
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan Anak- anak Pengajian
Metode pelaksanaan : Program ini dilakukan di dalam langgar RT.15 dan diikuti oleh 23 anak TPA di Kelurahan Beringin dan diambil juara I,II dan III ada harapan I dan II.
Frekuensi : Pelaksanaan program ini dialakukan hanya 1 kali.
Pendanaan dan jumlah : Mahasiswa, Rp.50.000,-
Terealisasi (%) : Program perlombaan ini bejalan dengan lancar
Sesuai dengan apa yang direncanakan dan
Diharapkan. Dengan demikian program ini
Terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Dengan adanya program ini diharapkan motivasi anak TPA lebih meningkat.
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti.
Pembahasan : 
Menuntut ilmu bagi setiap muslim adalah suatu kewajiban, yang lebih utama lagi mengenai ilmu agama Islan itu sendiri. Salah satu jalan menuntut ilmu agama yang ada di kelurahan beringin adalah dengan adanya Taman Pendidikan Al – qur’an ( TPA ) di beberapa RT yang ada. Salah satunya adalah RT.15.
Karena ada beberapa TPA di kelurahan Beringin maka kami dari posko KKN – PPM – Tematik di tempat tersebut mengadakan beberapa perlombaan antar TPA yang pelaksanaannya di langgar Sadar RT.15, pada hari kamis sore dan jum’at sore. Perlombaan ini dibuka oleh ibu Lurah dan juga dihadiri oleh beberapa ketua RT yang ada.
Adapun cabang yang dilombakan diantaranya lomba Adzn, Tilawah, Hafalan ayat – ayat pendek dari al – qur’an dan lomba LCT. Namun, yang jadi program kerja saya adalah lomba Adzan.
Lomba adzan untuk anak TPA ini dilaksanakan pada hari kamis 21 Mei 2009 Pukul 16.30 WIB s.d Pukul 18.00 WIB setelah selesai acara pembukaan oleh ibu Lurah. Jumlah peserta lomba adzan adalah sebanyak 23 anak, yang mana diambil juara I, juara II, Juara III serta ada juara harapan I dan harapan II. Sehingga terpilih 5 anak yang berhak mendapatkan hadiah.
Sedangkan pembagian hadiah dilaksanakan pada hari sabtu malam minggu Pukul 19.30 WIB s.d Pukul 21.30 WIB dalam rangkaian acara perpisahan antara mahasiswa KKN – PPM Tematik dengan warga Beringin.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan 
Program kuliah kerja nyata pada dasarnya merupakan salah satu fungsi dari tri darma perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan peran dan fungsi perguruan tinggi sebagai lembaga yang berkompoten selain pemerintah.
Dari beberapa program yang terlaksana dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya :
1. Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan, oleh karena itu pemerintah sebaiknya memperhatikan pendidikan anak jalanan sebab setiap manusia pasti memiliki kemampuan dan bakat. Oleh karenanya kita harus peduli terhadap bakat seseorang dan sebisa mungkin kita ikut membantu memberikan sumbangsih terhadap anak jalanan yang ada di kota Jambi
2. Tertibnya nomor rumah warga di daerah pasar akan membantu seseorang mencari alamat orang lain. Karena alamat rumah warga akan lebih mudah dan lebih cepat ditemukan jika di rumahnya sudah tertera nomor.
3. Untuk menambah semangat anak – anak dalam menuntut ilmu atau belajar, sebaiknya diadakan beberapa lomba berhadiah yang bermanfaat untuk kepentingan perkembangan anak.
4.2. Saran 
Setiap wilayah tentu mempunyai adat dan kebiasaan yang berbeda, struktur sosial yang berbeda, wilayah yang berbeda, suku bahasa dan alam yang berbeda kesemuanya itu merupakan ciri khas tersendiri yang menjadi pembeda.Keinginan dan harapan yang selalu ada, harus lah tetap dipertahankan. Pemerintah seharusnya mengupayakan sebuah langkah agar tingkat pendidikan, kesehatan, pemanfaatan potensi alam yang ada sehingga harapan masyarakat untuk hidup sejahtera dapat terwujud. 
Penulis berharap dari hasil laporan akhir ini semua pihak yang terkait, baik masyarakat, pemerintah daerah dan pihak lain dapat memberikan kontribusi nyata, Upaya yang sepatutnya ditempuh oleh pemerintah adalah proaktif dan peduli terhadap wilayah yang dalam proses pengembangan, khususnya Kelurahan Beringin serta mengusahakan agar roda perekonomian pada wilayah tersebut lancar dan berkesinambungan. Sehingga kelurahan Beringin benar-benar merasa termotivasi untuk lebih maju dan lebih baik apalagi dalam dunia pendidikan masyarakatnya.


DAFTAR PUSTAKA


httpp://samasiku.blogspot.com/2009/04/ilmu-hitung-baru.html)
http://supono.bloggergarut.or.id/2009/10/03/menghafal-al-quran-meningkatkan-kesehatan
http://adinfobogor.blogspot.com/2009/06/jari-hitung-cepat-hebat-berhitung_24.html
http://arsipbisnis.wordpress.com/2008/09/06/pembukuan-sederhana/
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://supono.bloggergarut.or.id/2009/10/03/menghafal-al-quran-meningkatkan-kesehatan/

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terima kasih, salaam sukses

Software Akuntansi