Selasa, 01 Februari 2011

KUNCI KECERDASAN



I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Otak manusia memiliki jutaan syaraf yang berfungsi sebagai penerima rangsang atau informasi yang diterima indra, kemudian informasi yang diterima panca indra tersebut diubah sedemikian rupa sehingga dapat di simpan dalam otak, otak manusia memiliki kemampuan untuk mengingat, barnalar, menerima respon. Oleh sebab itu seharusnya otak manusia mampu menyimpan ribuan bahkan jutaan informasi, yang mana informasi tersebut dapat digunakan kembali di masa yang akan datang.



2. Identifikasi Masalah

Kemampuan mengingat seseorang dapat dibantu dengan metode-metode tertentu, misalkan dengan menghafal suatu lagu yang diaplikasikan dengan lagu tersebut, ini merupakan suatu metode yang sederhana namun belum banyak orang yang melihat keuntungan dari metode tersebut. Dari 37 santri hanya 9 orang santri yang mampu menghafal pelajaran mahfudhat sesuai dengan target yang telah ditetapkan, pelajaran ini sulit untuk di hafalkan karena bahasa yang di gunakan berbeda yang menyebabkan santri tersebut cenderung tidak menyukai pelajaran ini. Oleh karena itu perlu diadakannya suatu metode tertentu untuk membuat santri tersebut mudah untuk mengingat pelajarannya.



3. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan para santri mengingat pelajaran tersebut, metode yang di gunakan dalam eksperimen ini adalah mengingat dengan mengaplikasikannya ke dalam sebuah lagu, seseorang akan cenderung mudah dalam mengingat suatu informasi yang telah di terima oleh panca indera apabila informasi tersebut dicode dalam bentuk yang berbeda dengan yang lain dan infornmasi tersebut sudah dipelajari sehingga proses pemanggilan informasi dapat dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini sama seperti pendapat Craik mengenai proses memori yaituRecognition, yaitu mengenai proses mengingat informasi yang telah dipelajari dengan suatu petunjuk yang diberikan terhadap suatuorganisme.



4. Tujuan Penelitian

Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana fungsi musik(sound) dalam proses mengingat seseorang, bila eksperimen ini berhasil maka bisa di terapkan dalam proses pelajaran yang bersifat menghafal atau mengingat, sehingga memudahkan santri memenuhi targetnya dalam menghafal pelajaran, seperti pelajaran mahfudhot.



II. LANDASAN TEORI



Setiap apa yang kita lihat dengar dan rasakan pasti akan disalurkan ke otak, kemudian didalam otak terjadi proses mengingat. Proses mengingat akan lebih baik jika informasi tersebut telah di kode dengan baik, pengkodean tersebut bisa berupa suatu kalimat yang telah dikemas dalam suatu nada.

Josep Gurchard Duuerney tahun 1683 mengemukakan teori nadanya bahwa frekuensi di sandikan jadi nada, telinga memiliki struktur seperti instrumen berdawai dengan tiap bagiannya sesuai dengan frekuensi tertentu, sehingga jika frekuensi tersebut dipresentasikan ketelinga, bagian yang sesuai akan bergetar yaitu membran basilaris.

Dari teori ini kita dapat mengetahui proses mengingat dengan baik, sedangkan menurut atkinson memory dibagi menjadi tiga jenis yaitu :



1. Sensori memori

Merupakan suatu proses penyimpanan rangsangan yang diterima oleh pancaindera yang berlangsung dalam waktu yang amat pendek. Kapasitas yang dimiliki amat besar tetapi mudah sekali informasi yang disimpan dalam jumlah yang besar ini akan cepat menghilng dalam waktu satu detik.

2. STM (Memori jangka pendek)

Informasi yang telah ditangkap pancaindera dalam jumlah yang besar akan mengalami penyeleksian dengan cara membandingkan dengan pola-pola yang sudah ada, sehingga akan diperoleh informasi yang telah dikenal. Kapasitas yang dimiliki STM sangat terbatas, kemampuan untuk mempertahankan informasi kurang lebih dua puluh detik.

3. LTM (Memori jangka panjang)

Memori jangka panjang terjadi karena adanya suatu pengulangan terhadap suatu informasi sehingga penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen. Kapasitas yang dimiliki LTM sangat besar, oleh karena itu memungkinkan penyimpanan informasi yang sangat banyak diperoleh sepanjang hidup manusia.



Menurut teori Craik ada tiga jenis memori :



1. Recall

Proses mengingat informasi yang dipelajari dimasa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme

2. Recognition

Proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi yang sudah dipelajari melaui suatu petunjuk yang dihadapkan pada suatu organisme.

3. Reintegrative

Proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks.



Dari teori diatas kita dapat mengetahui bahwa ada berbagai macam jenis memori dan banyak cara untuk mengingatnya. Menurut Atkinson ada tiga jenis memori yang ketiganya memiliki spesifikasi masing masing, ketiga jenis memori ini saling berhubungan erat. Informasi akan selalu di terima kedalam memori sensori kemudian sebagian dari memori tersebut akan diteruskan kedalam memori jangka pendek dan yang lain hilang. Dari memori jangka pendek ada pula proses seleksi untuk diteruskan kememori jangka panjang dan ada sebagian memori yang hilang.

Dilihat dari hubungan kait ketiga jenis memori diatas kita dapat memahami bahwa segala sesuatu yang diterima oleh syaraf sensori kita ada diteruskan ke short term memory bahkan sampai long term memory, akan tetapi jika informasi tersebut jarang diulang kembali maka informasi tersebut akan hilang dengan sendirinya, namun ada beberapa jenis informasi yang tidak akan hilang meskipun tidak ada pengulangan. Segala informasi yang kita terima dapat kita panggil kembali, namun dalam prosesnya ada beberapa informasi yang butuh petunjuk tertentu agar dapat dipanggil kembali seperti yang dilakukan Craik bahwa ada tiga jenis proses mengingat yaitu Recall, Recognation, Reintegrative ketiga jenis proses tersebut juga memiliki spesifikasi masing masing. Perbedaanantara Recall dan Recognation menunjukkan adanya peranan petunjuk mengingat (retrieval cues). Petunjuk ini membantu orgnisme mengenali informasi yang ingin diingat khususnya untuk memori jangka panjang, sedangkan pada Reintegrative prosesnya menghubungkan berbagai macam informasi menjadi seatu cerita yang kompleks. Proses mengingat erat hubungannya dengan memori jangka pendek dan jangka panjang karena dalam memori inilah informasi disimpan. Proses mengingat berpengaruh terhadap umur dari organisme karena proses mengingat ada hubungannya dengan otak yaitu pada bagian cortex, mengingat akan lebih lancar jika dalam usia muda, karena sel sel saraf dalam otak masih berfungsi secara maksimal sehingga memudahkan dalam proses penerimaan informasi serta pemanggilan informasi tersebut. Akan tetapi disamping usia yang muda mengingat juga bisa mudah jika dalam keadaan rileks.

Suatu informasi yang diterima oleh otak yang kemudian dicode sedemikian rupa dapat dilakukan dengan menggunakan petunjuk tertentu sepertimusik. Informasi yang telah disimpan tersebut lebih mudah untuk dipanggil kembali







III. METODOLOGI

1. Jenis Penelitian 

Jenis penilitian yang dilakukan merupakan study eksperimen perbandinganantara mengingat yang di aplikasikan dengan musik dan mengingat yang tidak di aplikasikan dengan musik.



2. Definisi Operasional

Variabel X1 : Mengingat teks lagu tanpa menggunakan musik



X2 : Mengingat teks lagu dengan menggunakan musik



Variabel Y : Santri tsanawiyah kelas IX DA 01



Peralatan yang digunakan :



1. File lagu MP3

2. Handphone

3. Teks lagu 10 buah

jenis lagu pop



3. Populasi Sampel

Jumlah anak : 20 orang ( kelas IX DA 01 tsanawiyah Al zaytun )



4. Prosedur Penelitian

1. 20 orang di bagi menjadi dua kelompok, yaitu 10 orang yang menghafal teks lagu dengan mengaplikasikan dalam musik dan 10 orang lagi menghafal teks lagu tanpa diaplikasikan dalam musik.

2. Berikan waktu masing masing kelompok tersebut selama satu menit untuk menghafalnya

3. Setelah waktu untuk menghafal habis berikan satu lembar kertas kosong untuk menulis kembali apa yang telah diingat oleh masing masing anak dalam tiap kelompoknya.

4. Berikan nilai terhadap banyaknya kata yang telah ditulis oleh masing masing anak dalam tiap kelompok.

Tidak ada komentar: